Wisata Subak Bali: Situs Warisan Dunia

Bunda Kata, Wisata Subak Bali - Subak (Bali Cultur Landscape) adalah sistem irigasi khas Bali yang pada tahun 2012 ini sudah diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia, pada sidang pertamanya di Saint Petersburg, Rusia. Kepastian ini disampaikan oleh Windu Nuryanti, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada Senin 20 Mei 2012. Keputusan akhirnya akan ditetapkan melalui sidang pleno di St Petersburg, Rusia, pada 20 Juni 2012.

Subak merupakan sebuah salah satu sistem kemasyarakatan di Bali yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi). Subak adalah gabungan nilai luhur tradisional yang suci dengan sistem terorganisasi. Budaya Subak Bali berlandaskan pada Tri Hita Karana, pedoman kehidupan masyarakat Bali yang mengajarkan keselarasan dan harmoni kehidupan manusia dengan Tuhan, dengan sesamanya dan dengan alam.

Subak adalah lembaga tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi dan biasanya memiliki pura yang dinamakan Pura Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para petani dan diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan dewi Sri. Saat ini menurut cacatan bahwa subak yang ada di Pulau Bali berjumlah sekira 1.482 buah dan subak abian berjumlah 698 buah. Sistem pengairan ini diatur oleh seorang pemuka adat yang juga adalah seorang petani di Bali.

Pengaturan air dalam sistem subak ditetapkan dalam hukum adat yang disebut “awig-awig”. Pembagian air akan disesuaikan dengan keanggotaan petani di subak yang terdiri dari anggota aktif dan anggota pasif dengan jatah pembagian jumlah air yang berbeda disesuaikan dengan kontribusinya. Sistem ini membuat lahan persawahan tidak pernah mengalami kekeringan.

Para petani Bali beranggapan bahwa hamparan sawah dengan nilai estetis yang sangat tinggi yang dimiliki oleh Pulau Bali merupakan salah satu kekayaan alam yang harus dijaga kelestariannya. Sistem subak di pulau Bali menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para wisatawan lokal maupun asing karena tidak ditemukan di lokasi lain.

Beberapa Wisata Subak di Bali berada di daerah Desa Soka, Kecamatan Selemadeg Tengah, Tabanan dan Desa Luwih di Kecamatan Penebel, Tabanan. Desa Soka berada di jalan raya Denpasar-Gilimanuk atau sekitar 40 kilometer sebelah barat Kota Denpasar. Turis yang datang ke Bali lewat jalur darat pasti melewati desa itu. Sedangkan untuk sampai ke Jati Luwih harus masuk ke Kota Tabanan. Dari situ, lalu berbelok ke arah utara dari pusat kota menuju Kecamatan Penebel yang I ed: indira rezkisari jaraknya sekitar 20 kilometer.

Subak juga bisa ditemukan di Kabupaten Badung bagian utara, seperti di Kecamatan Mengwi dan Kecamatan Petang atau di wilayah Taman Ayun. Di Kabupaten Gianyar terdapat subak di sekitar Pura Tirta Empul atau di sekitar Istana Presiden Tampaksiring. Sedangkan di Kabupaten Bangli terdapat di Kecamatan Kintamani, di sekitar lereng Gunung Batur.

Hamparan sawah dengan sistem subak merentang sebesar 21 ribu hektare, dari Tabanan, Gianyar, Badung, dan Bangli. Di Jembrana, Buleleng, Karangasem, dan Klungkung, subak bisa juga ditemukan. Namun, cakupan area sawahnya tidak begitu luas.

Salam Wisata Nusantara!
(*dari berbagai sumber)

0 Response to "Wisata Subak Bali: Situs Warisan Dunia"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.