Skema Ponzi Berkedok Bisnis Online

Perkembangan dunia Internet yang pesat membuat bisnis online menjadi pilihan beberapa orang untuk mendapatkan rejeki. Sayang sekali, terkadang nafsu ingin cepat kaya membuat sebagian Internet Marketing terjebak dalam Skema Ponzi berkedok bisnis online yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Bisnis Abal-abal alias bodong ala Skema Ponzi menawarkan investasi yang menggiurkan dengan menyetor sejumlah uang tanpa penjelasan yang lebih jelas tentang metode cara kerja investasinya dan anggota harus merekrut investor baru untuk mendapatkan bonus. Bisnis investasi palsu ini banyak ditawarkan di internet dengan pelaku baik dari asing maupun berasal dari Indonesia.

Investor selalu dijanjikan mendapat pengembalian nilai investasinya secara cepat dan berlipat (quick and rich scheme). Padahal, keuntungan dalam jumlah besar yang diterima oleh seorang investor sesungguhnya berasal dari uang setoran investor lain yang juga tergoba dengan iming-iming janji palsu.

Skema piramida mirip dengan skema Ponzi yaitu investor harus aktif mencari investor lain. Jika hanya duduk manis tanpa merekrut korban baru ya dia tidak akan mendapatkan keuntungan apa-apa.

Hirarki bertingkat sistem piramida dibentuk dari jaringan investor (anggota) dimana uang setoran investor baru akan digunakan sebagian atau seluruhnya untuk memberikan bonus kepada investor di atasnya. Dalam skema piramida ini investor yang bergabung di awal akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan investor yang masuk belakangan.

Di internet, skema piramida ditampilkan dengan model arisan berjenjang sistem online. Biasanya penyebaran sistem secara offline memakai brosur yang sering kita temukan di anjungan tunai mandiri (ATM) dimana investor baru harus menyetorkan sejumlah uang ke investor di level atasnya.

Ada modus agar sebuah bisnis terlihat murni bukan skema Ponzi atau piramida yaitu disamarkan dengan penambahan produk atau jasa yang disebut dengan inventory loading. Tetapi sebetulnya nilai produk atau jasa yang diberikan tidak sebanding dengan uang yang harus dibayar investor karena hanya sebagai kamuflase. Sistem kerjanya tetap sama, memainkan uang investor baru sebagai bonus investor lama.

Model ketiga atau inventory loading ini yang sering ditemukan di Internet. Bagi orang awam, sulit membedakan dengan investasi yang legal dan benar karena ada produk barang atau jasa sehingga seolah menjadi sistem pemasaran berjenjang.

Maka, berhati-hati dan waspada jika menemukan penawaran bisnis online di dunia maya