Minyak Goreng Curah dan Kemasan

Bunda Kata - Saat ini Minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan bahan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia karena banyak menu kuliner Indonesia yang memakai minyak goreng untuk memasaknya, baik dalam jumlah sedikit ataupun banyak. Minyak goreng akan memberikan citarasa dan aroma yang lebih lezat, serta penampilan yang lebih menarik jika dibandingkan proses memasak makanan yang direbus atau dikukus. Selain itu, minyak goreng akan membuat makanan menjadi renyah, kering, dan berwarna keemasan atau kecoklatan.

Sebetulnya tidak ada masalah jika masyarakat akan menggunakan minyak goreng curah, hanya saja harus diperhatikan agar penggunaan minyak goreng curah tidak boleh berulang kali. Hal ini dikarenakan proses produksi minyak goreng curah hanya dilakukan satu kali penyaringan.

Warnanya minyak goreng curah biasanya lebih keruh dan berbeda dengan minyak goreng kemasan bermerek yang terlihat lebih jernih. Kandungan kadar lemak dan asam oleat minyak curah akan lebih tinggi jika dibanding minyak goreng kemasan.

Namun tidak ada masalah menggunakan minyak curah, asalkan tidak berlebihan dan tidak digunakan berulang-ulang kali, sampai berwarna coklat pekat hingga kehitam-hitaman. Karena pemakaian berulang-ulang pada minyak makan, sangat tidak baik bagi kesehatan.

Minyak goreng yang baik adalah yang jernih, tidak berbau dan berwarna kekuningan. Persaingan antar industri minyak goreng saat ini membuat masing-masing merek mengklaim terbaik dengan klaim dua kali penyaringan, lima kali penyaringan bahkan ada yang dalam iklannya minyak goreng tersebut bisa diminum.

Menurut Deddy Muchtadi, Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian IPB, minyak goreng yang sering digunakan secara berkali-kali oleh pedagang makanan sampai minyaknya berubah warna menjadi hitam, kondisi ini tidak membahayakan kesehatan hanya membuat nilai gizi makanan yang digoreng menjadi turun dan mempengaruhi rasa. Vitamin A dan D dalam makanan itu sudah hancur.

Hal terbaik untuk menjaga kesehatan adalah jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang digoreng. Survei kesehatan di Indonesia menunjukkan jantung koroner merupakan penyakit nomor satu di Indonesia, mungkin hal ini terjadi karena tingginya kandungan trigliserida.

Mengenai teknik menggoreng yang paling bagus adalah deep fry dengan tekanan tinggi dan suhu penggorengan lebih rendah. Hanya hal ini tidak bisa dilakukan oleh masyarakat umum karena harga alatnya mahal. Hal yang penting adalah perbandingan makanan yang akan digoreng dan minyaknya harus proporsional, jangan berlebihan. Tiap ada serpihan kecil harus disaring jangan sampai minyaknya keruh. Usahakan jangan digunakan menggoreng sampai tiga kali, tetapi kalau masih jernih silahkan saja.

0 Response to "Minyak Goreng Curah dan Kemasan"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.