Permen Karet

Bundakata - Dahulu, di tahun 80-an ada sebuah novel cerita remaja ngetop dengan tokoh utama bernama 'Lupus' yang ditulis oleh Hilman Hariwijaya. Wuiihhh .... si Lupus ini pernah menjadi trend mode di kalangan remaja lhoo. Hilman bisa menuliskan cerita yang kocak banget dan membuat pembaca jadi senyum-senyum sendiri bahkan ketawa-ketiwi. Ramai banget! Novel Lupus pernah dibuat film dan sinetron. Bahkan ada varian produk dari cerita Lupus yaitu Lupus Kecil, Lupus Milenia dan lain-lain.

Satu yang Bunda ingat, Lupus hobby mengunyah permen karet dan mempopulerkan model rambut berjambul yang segera diikuti oleh fans-nya di berbagai penjuru Nusantara. Saat itu (mungkin) omset penjualan permen karet menjadi tinggi karena banyak anak muda yang mengikuti budaya Lupus dan langsung mengunyah permen karet sambil membayangkan dirinya menjadi keren seperti gambaran si Lupus. Hihihi ...

Tahukah anda bahwa permen dari bahan karet diciptakan tanpa sengaja oleh Thomas Adams, seorang Amerika pada tahun 1869. Si Thomas ini ingin membuat mainan dari ban sepeda tetapi berbagai percobaan yang dilakukannya selalu gagal. Iseng saja di Thomas ini memasukan dan mengunyah karet percobaan ke dalam mulutnya (Iiihhh, jorok ya?) hingga timbul ide menambahkan rasa di karet tersebut dan ... jreeennng ... jreennngggg ... terciptalah permen karet. Pada tahun 1871 temuan Thomas Adams ini dipatenkan. Waaahhh, sejarahnya sudah ratusan tahun nih!

Kata orang, jangan sering-sering mengonsumsi permen karet karena bisa membuat gigi rusak. Kalau yang ini sih rasanya kurang tepat, mungkin kalau membuat lingkungan kotor bisa dibenarkan jika si pengunyah (orang yang mengunyah permen karet - tafsir bahasa yang maksa banget!) membuang sisa karetnya sembarangan. Tetapi kalau saling menjaga kebersihan ya sampah permen karet tidak merugikan lingkungan. Sssttt, ini wacana ngacau saja. Kembali ke laptop ...

Intinya permen karet tidak merusak gigi anda kerena Permen karet yang mengandung Xylitol bisa membantu membersihkan permukaan gigi dari sisa-sisa makanan. Disamping itu membuat tulang dan otot beraktivitas dan bekerja keras yang membantu tumbuh kembang tulang dan otot di sekitar daerah mulut.

Xylitol adalah pemanis alami yang aman dikonsumsi dan berkadar kalori 40 persen lebih rendah dari gula pasir (sukrosa) tetapi mempunyai tingkat kemanisan yang sama. Pusat Studi Saliva Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti telah melakukan penelitian dan membuktikan bahwa mengunyah permen karet yang mengandung Xylitol tiga kali sehari mampu menstabilkan keasaman plak gigi serta menurunkan kuantitas plak gigi.

Tetapi harap diingat bahwa permen cuma mengandung kalori, permen karet sama sekali tak memiliki kandungan gizi. Jika terlalu banyak dikonsumsi maka Kelebihan kalori akan ditumpuk dalam bentuk cadangan lemak bisa membuat anda mengalamai over weight alias kelebihan berat badan. Biasanya sih kegemukan berkaitan erat dengan penyakit kencing manis dan gangguan jantung.

Naahhh, bijaksanalah jika anda mengkonsumsi permen karet dan permen-permen yang lain ya. Awas nanti jadi enduuutttt lhoo...

0 Response to "Permen Karet"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.