Telur Ayam

Ada seorang bijak berkata:
Simpan sebagian telur ayam yang kau dapatkan untuk ditetaskan. Jangan dijual semuanya, karena telur itu akan menghasilkan ayam baru yang siap memberikan lebih banyak telur lagi. Walaupun waktunya lebih lama untuk mendapatkan uang, kau akan mendapatkan lebih banyak telor dan jika dijual akan mendapatkan lebih banyak uang juga. Bersabarlah menunggu telur menetas menjadi ayam, anak ayam menjadi besar sampai siap untuk bertelor lagi ...
Bundakata - Yah, saya harus menunggu karena waktu berjalan pada garis takdirnya. Ketetapan Tuhan tidak bisa dipercepat atau diperlambat. Biarlah mengalir saja sesuai jatahnya masing-masing. Saya berharap mendapatkan hasil yang bagus. Semua ada waktunya. Kini saatnya bekerja dan berdoa memohon petunjuk-Nya. Insya Allah ...

Sssttt ... ini bukan berbicara telur ayam kampus kampung, telur bebek, telur ayam kate, telur ayam serama dan lain-lain yang banyak beredar di pasaran (pasar rakyat, toko kelontong, warung burjo mie rebus, maupun swalayan pasar modern di dalam gedung ber-ac nan mewah). Saya memakai kata kiasan untuk menggambarkan 'sesuatu banget' yang tidak bisa saya tuliskan secara terbuka di blog Bundakata ini. Intinya, saya sedang menunggu yang sesuatu banget! Sekian waktu terlewatkan detik demi detik dan saya harus menegaskan diri untuk bersabar. Soal keberhasilan alias sukses atau malah mendapatkan hasil gatot - gagal total - ya saya serahkan pada Tuhan YME saja. Saya percaya Dia akan memberikan hasil yang terbaik. Jika proyek yang sedang saya kerjakan ini tidak sesuai harapan dan keinginan ya mungkin saya akan mendapatkan hasil yang lebih baik di pekerjaan yang lain.

Dan seperti kata para motivator yaitu 'Jangan letakkan semua telurmu dalam satu keranjang' ... saya sudah menyiapkan proyek pendamping sebagai kapal sekoci apabila proyek rahasia ini harus tenggelam ke dasar samudera raya dan jalan yang dilewati ternyata menemui dinding batu alias jalan buntu.

Semangat!
Selalu ada harga yang harus dibayarkan untuk sebuah cita-cita dan kata 'sukses' ...

0 Response to "Telur Ayam"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.