Diserang Kanker Tulang, Siswa SMP di Jember Hanya Bisa Terbaring

Diserang Kanker Tulang, Siswa SMP di Jember Hanya Bisa Terbaring

Jember - Gara-gara digerogoti kanker tulang, Niko Dwi Sandi (14) kehilangan keceriaan masa kanak-kanaknya. Sudah 3 bulan ini, siswa kelas 1 SMP itu tidak bisa masuk sekolah dan hanya bisa terbaring di tempat tidur.

"Kaki saya sakit kalau digerakkan, jadi saya hanya bisa tidur saja," kata Niko ditemui detikcom di rumahnya, Jalan Jawa 36 Desa Balung Lor Kecamatan Balung, Rabu (15/5/2013).

Kondisi Niko memang sangat memprihatinkan. Tubuhnya kurus. Namun paha kirinya membesar, mirip orang yang kena penyakit kaki gajah. Kondisi inilah yang membuat siswa SMP Negeri 3 Balung itu hanya bisa terbaring.

"Saya capek seperti ini terus, saya ingin sembuh, saya ingin sekolah lagi, saya ingin ngaji lagi, saya ingin bisa bermain dengan teman-teman," kata Niko, lalu terisak.

Lebih memprihatinkan lagi, dalam kondisi seperti itu, bocah ini harus jauh dari kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya sekarang ini berada di Makassar.

"Di Makassar ayahnya bekerja sebagai sopir, ibunya juga di sana. Dia tinggal di sini bersama kami ini, nenek dan kakeknya," Atminingsih, Nenek Niko.

Perempuan itu menjelaskan, pihak keluarga sudah berupaya mengobatkan Niko, baik itu secara medis maupun alternatif. Namun sejauh ini belum membuahkan hasil. Keterbatasan biaya juga membuat pihak keluarga tidak bisa berbuat banyak.

"Ya kan ekonomi keluarga kami seperti ini, jadi serba salah juga. Sebagai nenek, ya ingin cucu saya itu cepat sembuh, tapi karena kondisi kami seperti ini, ya harus gimana lagi," kata Atminingsih.

Menurut dia, sebenarnya penyakit yang diderita Niko sudah terdeteksi sejak Niko masih anak-anak. Niko juga sempat menjalani perawatan di RSD dr Soebandi, Jember. Namun karena saat itu Niko harus diamputasi, maka pihak keluarga tidak menyetujui.

"Waktu itu kami keberatan kalau harus amputasi. Maklum, waktu itu dia kan masih anak-anak, jadi kami tidak tega. Kami tidak menduga kalau akhirnya bisa sampai seperti ini," ujar Atminingsih.

Share :

Facebook Google+ Twitter