Beberapa hari ini banyak banget teman-teman yang kirim live link ke wall akun facebook bunda. Isinya macam-macam mulai dari link ke lapak bisnis online-nya, link ke blog motivasi yang menurut Bunda isinya cuma copypaste aja (enggak ada bagus-bagusnya karena bunda pernah baca di blog lain) sampai ke permintaan kasih JEMPOL alias LIKE FACEBOOK ke photo atau tulisan tertentu.
Yang menarik bagi Bunda ya diskripsi terakhir yaitu beberapa teman sampai menjadi PENGEMIS JEMPOL dengan kata-kata yang (mungkin maksudnya) ingin menyentuh kalbu. Contohnya begini : 'Pliiissss, kasih jempol ke photo ini ya. Dukung aku agar menjadi pemenang lomba photo terjelek ... pliiisss deh, kan aku emang sudah jelek banget ...' *sengaja bunda deskripsikan terbalik, maaf ya*
Bunda jadi penasaran dan langsung cari informasi. Eh, ternyata ada sebuah produk perlengkapan rumah tangga yang jual furniture lagi mengadakan konter 'Photo Terjelek 2012' dan teman2 (oknum) yang kirim postingan SPAM ikut berpartisipasi dalam kontes tersebut. Bunda jadi heran, disamping produk dengan isi kontesnya yang enggak nyambung eh beberapa peserta niat banget menjadi pengemis jempol dengan berkirim postingan spam (yang menurut bunda, TIDAK PENTING) ke mutual pren facebooknya. Ini kok serasa sesuatu yang bagaimana getoo ...
Sebetulnya urusan jempol tidak terbatas pada kontes saja. Banyak teman facebook yang terus terang berharap adanya jempol nempel di update statusnya. Mereka merasa bahwa jempol itu berarti pengakuan atas kualitas update-nya. Mereka merasa sedih dan kesepian ketika tiada jempol atau komentar.
Pantas atau tidak pantas saat oknum diatas melakukan perbuatan JEMPOLISME, Bunda memilih menjadi penonton saja. Bunda enggak mau menghakimi mereka tetapi bunda pastikan TIDAK AKAN MEMBERIKAN JEMPOL DAN KOMENTAR APAPUN pada oknum yang memposting SAMPAH sembarangan dan hanya membuat kotor dinding orang lain.
Jadi percuma saja mereka NYAMPAH di wall facebook Bunda karena tentu saja tidak mendapatkan respon yang diharapkan. Bagaimana menurut anda?
Catatan : Panitia Kontes, Isi Lomba, Deskripsi dan lain-lain BUKAN DATA ASLI dan sengaja Bunda samarkan ya ...
Yang menarik bagi Bunda ya diskripsi terakhir yaitu beberapa teman sampai menjadi PENGEMIS JEMPOL dengan kata-kata yang (mungkin maksudnya) ingin menyentuh kalbu. Contohnya begini : 'Pliiissss, kasih jempol ke photo ini ya. Dukung aku agar menjadi pemenang lomba photo terjelek ... pliiisss deh, kan aku emang sudah jelek banget ...' *sengaja bunda deskripsikan terbalik, maaf ya*
Bunda jadi penasaran dan langsung cari informasi. Eh, ternyata ada sebuah produk perlengkapan rumah tangga yang jual furniture lagi mengadakan konter 'Photo Terjelek 2012' dan teman2 (oknum) yang kirim postingan SPAM ikut berpartisipasi dalam kontes tersebut. Bunda jadi heran, disamping produk dengan isi kontesnya yang enggak nyambung eh beberapa peserta niat banget menjadi pengemis jempol dengan berkirim postingan spam (yang menurut bunda, TIDAK PENTING) ke mutual pren facebooknya. Ini kok serasa sesuatu yang bagaimana getoo ...
Sebetulnya urusan jempol tidak terbatas pada kontes saja. Banyak teman facebook yang terus terang berharap adanya jempol nempel di update statusnya. Mereka merasa bahwa jempol itu berarti pengakuan atas kualitas update-nya. Mereka merasa sedih dan kesepian ketika tiada jempol atau komentar.
Pantas atau tidak pantas saat oknum diatas melakukan perbuatan JEMPOLISME, Bunda memilih menjadi penonton saja. Bunda enggak mau menghakimi mereka tetapi bunda pastikan TIDAK AKAN MEMBERIKAN JEMPOL DAN KOMENTAR APAPUN pada oknum yang memposting SAMPAH sembarangan dan hanya membuat kotor dinding orang lain.
Jadi percuma saja mereka NYAMPAH di wall facebook Bunda karena tentu saja tidak mendapatkan respon yang diharapkan. Bagaimana menurut anda?
Catatan : Panitia Kontes, Isi Lomba, Deskripsi dan lain-lain BUKAN DATA ASLI dan sengaja Bunda samarkan ya ...
0 Response to "Kontes Jempol Facebook"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.