Kerupuk Karak dan Gendar Mengandung Boraks?

Kerupuk Karak dan Gendar Mengandung Boraks?

Bundakata - Kerupuk Karak dan Gendar adalah salah satu jenis kuliner makanan tradisional khas Jawa yang berbahan dasar beras. Rasanya gurih dan memang enak sekali, apalagi kalau dimakan sebagai menu pelengkap nasi pecel, sayur lodeh, kupat tahu, nasi tumpeng dan lain-lain.

Tahukah anda kalau proses cara membuat Kerupuk Karak dan Gendar menggunakan suatu bahan yang bisa membuat krupuk ini menjadi lebih gurih dan renyah adalah BLENG. Ironisnya BLENG ini adalah nama lain dari BORAX (Boraks), sejenis bahan kimia yang bersifat KARSINOGEN (zat pemicu kanker).

Mengutip dari Wikipedia - http://id.wikipedia.org/wiki/Bleng
Bleng (IPA: /bləŋ/, dari bahasa Jawa) adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks.[2] Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.
Dalam bentuk tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700 di Indonesia, dalam bentuk air bleng. Bleng biasanya dihasilkan dari ladang garam atau kawah lumpur (seperti di Bledug Kuwu, Jawa Tengah).
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Merupakan kristal lunak lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air.

Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan dengan nama kimia natrium tetrabonat (NaB4O7 10H2O). Dapat dijumpai dalam bentuk padat dan jika larut dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3). Boraks atau asam borat biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi kesadahan air. Bahan berbahaya ini haram digunakan untuk makanan (tidak boleh ada dalam kadar berapapun, red.) karena sangat berbahaya bagi kesehatan, oleh sebab itu penggunaan boraks dilarang (tidak ada standar kadar boraks dalam makanan) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Bahan alami yang bisa digunakan untuk menggantikan borak maupun bleng dan memberikan efek sama (sebagai pengenyal maupun pengawet) adalah air abu. Untuk mendapatkan air abu, bakar merang (tangkai bulir padi) atau klaras (daun pisang kering) hingga menjadi abu, kemudian rendam 2-3 hari dengan air bersih. Ambil air rendamannya, manfaatkan sebagai pengenyal maupun pengawet alami. Bisa juga memanfaatkan air kapur sirih.

Boraks merupakan bahan tambahan makanan yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak dapat mengetahui seberapa besar kadar konsentrat boraks yang digunakan dalam suatu makanan.

Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi (tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikelurkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks bukan hanya menganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga menganggu alat reproduksi pria. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.

Sebaiknya anda berhati-hati dan waspada saat mengkonsumsi dan memilih makanan. Gunakanlah bahan yang alami sehingga lebih ramah lingkungan dan baik untuk kesehatan.

*Dari berbagai sumber

0 Response to "Kerupuk Karak dan Gendar Mengandung Boraks?"

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.